"Tapi begini, maksud kami sebenarnya bahwa kami juga sambil memonitor kondisi yang ada di pasar. Khawatirnya sekarang, apalagi dengan kondisi saat ini, ada beberapa pihak yang akhirnya menolak bahan bakar tercampur dengan material lain," tuturnya.
Kendati begitu, Yusuf juga menyadari adanya kekhawatiran masyarakat terhadap kandungan etanol di dalam BBM. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan memeriksa seluruh komponen kendaraan saat pemilik melakukan perawatan berkala.
"Kami pastikan saat customer melakukan perawatan berkala, teknisi kami langsung memastikan kondisi kendaraan pengguna menggunakan scanner. Supaya pada saat memang ada masalah muncul, teman-teman di dealer bisa mengantisipasi hal yang berpotensi menjadi perusak atau penyebab kerusakan," ujarnya.
(Rahman Asmardika)