Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

iPhone 17 Laris Manis, Apple Bakal Salip Samsung Jadi Raja Ponsel Global

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 30 November 2025 |20:58 WIB
iPhone 17 Laris Manis, Apple Bakal Salip Samsung Jadi Raja Ponsel Global
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

JAKARTA – Apple diperkirakan akan menduduki puncak daftar ponsel pintar terlaris di pasar global pada 2025, menurut laporan firma riset pasar Counterpoint. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino ini diperkirakan memiliki pangsa pasar sebesar 19,4 persen, menyalip Samsung sebagai pemimpin global dalam hal pengiriman ponsel pintar.

Sementara itu, produsen peralatan asli (OEM) yang berbasis di China diperkirakan menghadapi nasib beragam, dengan pasar domestik yang melemah, masalah rantai pasokan, serta meningkatnya persaingan yang menghambat pertumbuhan mereka.

Apple Akan Menyalip Samsung sebagai Pemimpin Global

Menurut wawasan yang dibagikan Counterpoint Research dalam Smartphone Market Outlook Tracker, pengiriman ponsel pintar global diperkirakan tumbuh 3,3 persen year-on-year (YoY) pada 2025. Apple mungkin akan menduduki puncak daftar ini, dengan proyeksi lebih dari 243 juta pengiriman iPhone, yang membantunya meraih pangsa pasar sebesar 19,4 persen.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pengiriman iPhone melampaui ekspektasi pada kuartal ketiga 2025, mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 9 persen. Hal ini terutama didorong oleh seri iPhone 17 terbaru, yang menandai pergeseran dalam jajaran produk raksasa teknologi berbasis Cupertino tersebut, karena perusahaan juga melakukan penyesuaian dalam konfigurasi memori dan tingkatan harga, demikian dilansir Gadgets 360.

 

Penjualan iPhone 17 di Amerika Serikat (AS) tercatat 12 persen lebih tinggi dibandingkan seri iPhone 16 selama empat minggu pertama setelah peluncuran. Di China, angkanya bahkan lebih tinggi, dengan selisih 18 persen. Proyeksi untuk 2025 menunjukkan bahwa Apple akhirnya akan menyalip Samsung sebagai pemimpin pasar ponsel pintar global dalam hal pengiriman, untuk pertama kalinya dalam 14 tahun.

Sementara itu, Samsung diperkirakan berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 18,7 persen, yang berarti pertumbuhan 5 persen dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh rantai pasokannya yang mampu menyerap sebagian besar dampak tarif. Menurut laporan tersebut, penyesuaian strategis pada Galaxy A-Series, seperti spesifikasi lebih kuat dan harga kompetitif, dapat membantu merek tersebut memperkuat momentum di pasar-pasar seperti India, Asia Tenggara (SEA), serta Timur Tengah dan Afrika (MEA).

Namun, kendati proyeksi ini kuat, Samsung dilaporkan akan gagal merebut kembali posisinya sebagai OEM global teratas mulai 2025 hingga 2029, akibat meningkatnya persaingan dari OEM China di segmen menengah ke bawah.

 

Laporan Counterpoint juga menyoroti proyeksi periode penuh gejolak bagi OEM China. Menurut firma riset pasar tersebut, ketidakpastian rantai pasokan terus menjadi kendala ekspansi. Salah satu tantangan terbesar adalah semakin langkanya memori LPDDR4 dan melonjaknya harga komponen memori.

Empat merek teratas berbasis China—Xiaomi, Transsion Holdings, Vivo, dan Oppo—diperkirakan hanya mencatat pertumbuhan sebesar 1,7 persen secara tahunan (YoY). Laporan tersebut menunjukkan bahwa ketergantungan mereka pada pasar luar negeri untuk pertumbuhan di masa depan dapat meningkat, dengan India, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika, serta Amerika Latin (LATAM) menawarkan lintasan pertumbuhan lebih nyata.

Merek-merek tersebut dikatakan tengah beralih dari strategi berorientasi volume menuju pertumbuhan yang lebih berorientasi nilai.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement