Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Modus Baru Hack Melalui WhatsApp yang Wajib Diwaspadai

Bintang Rizky , Jurnalis-Kamis, 20 Februari 2025 |18:34 WIB
Ini Modus Baru Hack Melalui WhatsApp yang Wajib Diwaspadai
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTAWhatsApp masih menjadi aplikasi perpesanan paling populer di dunia, termasuk di Indonesia. Namun, popularitasnya juga membuat platform ini menjadi target utama para peretas dan penipu siber.

Modus peretasan melalui WhatsApp semakin canggih, dan banyak pengguna yang menjadi korban tanpa menyadarinya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai modus terbaru agar dapat menghindari ancaman tersebut.

Berikut adalah beberapa modus baru peretasan melalui WhatsApp yang wajib diwaspadai:

1. Kode OTP Palsu

Salah satu cara paling umum yang digunakan hacker adalah meminta kode OTP (One-Time Password) dari korban. Mereka berpura-pura sebagai pihak resmi seperti layanan pelanggan WhatsApp atau perusahaan tertentu dan meminta kode OTP yang dikirimkan ke nomor korban. Jika korban memberikan kode tersebut, hacker bisa mengambil alih akun WhatsApp dengan mudah.

2. Pesan Berisi Link Berbahaya (Pishing)

Banyak hacker menyebarkan tautan palsu melalui WhatsApp yang tampak seperti situs resmi, misalnya bank atau marketplace. Jika korban mengklik tautan tersebut dan memasukkan data pribadi, hacker bisa mencuri informasi penting seperti username, password, atau bahkan data keuangan.

3. Kloning WhatsApp via Aplikasi Pihak Ketiga

Teknik lain yang semakin sering digunakan adalah kloning WhatsApp menggunakan aplikasi pihak ketiga. Hacker hanya membutuhkan akses singkat ke ponsel korban untuk menginstal aplikasi yang memungkinkan mereka menyadap seluruh percakapan WhatsApp korban dari jarak jauh.

4. Modus "Salah Transfer"

Hacker berpura-pura menjadi teman atau kerabat yang mengaku telah salah transfer uang ke rekening korban. Mereka lalu meminta korban untuk mengembalikan dana tersebut, padahal sebenarnya transfer tidak pernah dilakukan. Modus ini sering kali memanfaatkan rasa empati korban agar segera mentransfer uang tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

 

5. Akun WhatsApp Palsu yang Meniru Kontak Korban

Dengan menggunakan foto profil dan nama yang sama, hacker bisa membuat akun WhatsApp palsu yang meniru identitas seseorang. Mereka kemudian menghubungi teman atau keluarga korban dan meminta uang dengan alasan mendesak, misalnya sedang mengalami kecelakaan atau butuh dana darurat.

6. Pesan "Hadiah Undian" atau "Bantuan Sosial"

Modus lain yang sering digunakan adalah pesan yang mengklaim korban memenangkan hadiah undian atau mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Untuk mencairkan hadiah atau bantuan tersebut, korban diminta mengklik tautan atau memberikan informasi pribadi, yang kemudian digunakan untuk peretasan atau pencurian data.

7. Serangan Melalui File APK Berbahaya

Hacker sering kali mengirimkan file berformat APK yang diklaim sebagai aplikasi resmi atau update dari WhatsApp. Jika korban menginstalnya, aplikasi tersebut bisa mengakses data di ponsel dan mengirimkan informasi pribadi ke hacker.

Cara Menghindari Peretasan WhatsApp

  • • Agar tetap aman dari berbagai modus hack di atas, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
  • • Aktifkan Verifikasi Dua Langkah di WhatsApp untuk menambah lapisan keamanan.
  • • Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk yang mengaku sebagai pihak resmi.
  • • Hindari mengklik tautan mencurigakan yang dikirim melalui pesan WhatsApp.
  • • Periksa ulang informasi sebelum melakukan transfer uang ke seseorang yang mengaku sebagai teman atau keluarga.
  • • Jangan pernah mengunduh file APK dari sumber yang tidak dikenal.
  • • Gunakan aplikasi antivirus untuk mendeteksi ancaman di perangkat Anda.

Modus peretasan melalui WhatsApp terus berkembang, sehingga pengguna harus selalu waspada dan berhati-hati dalam berkomunikasi di aplikasi ini. Jika menerima pesan yang mencurigakan, sebaiknya lakukan verifikasi langsung kepada pihak yang bersangkutan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement