Selain itu, mengakses mode fastboot membuat handphone tidak bisa digunakan secara normal, artinya aplikasi tidak dapat dibuka, jaringan seluler dan WiFi nonaktif, serta semua fungsi seperti kamera, galeri, dan media sosial akan berhenti. Keadaan ini bisa membuat pengguna cemas, terutama jika terjebak dalam mode ini tanpa mengetahui cara keluar. Namun, perlu dipahami bahwa fastboot bukan berarti HP mengalami kerusakan, melainkan hanya berada di mode teknis yang disediakan pabrikan.
Risiko terbesar saat HP dalam mode fastboot muncul jika pengguna secara tidak sengaja menginput perintah yang salah melalui komputer. Contohnya, instruksi untuk menghapus partisi atau melakukan flashing firmware yang tidak tepat dapat menyebabkan bootloop atau bahkan sistem tidak bisa dinyalakan. Oleh karena itu, walaupun mode ini pada dasarnya aman, kewaspadaan tetap diperlukan agar tidak merusak sistem inti HP.
HP bisa masuk ke mode fastboot akibat ketidaksengajaan menekan tombol volume atau power saat proses booting, gangguan pada sistem atau firmware, atau masalah pada pengisian daya seperti charger yang tidak cocok maupun arus listrik tidak stabil.
Meski mode ini tidak secara langsung merusak data kecuali perintah penghapusan partisi dijalankan, kondisi ini tetap mengganggu pengalaman penggunaan karena HP tidak bisa digunakan secara normal. Cara keluar dari mode ini adalah dengan menekan tombol power selama beberapa detik untuk restart, menggunakan kombinasi tombol volume + power sesuai tipe HP, atau menghubungkan perangkat ke komputer dan menjalankan perintah ‘fastboot reboot’ agar sistem kembali normal.
Meskipun tampak membingungkan karena alat terlihat "mati," fastboot bukanlah kerusakan, melainkan mode khusus untuk pemulihan atau pengaturan teknis. Dengan penjelasan dan tips dalam artikel ini, kamu bisa merasa tenang dan mengikuti prosedur yang benar jika terjadi fastboot pada handphone.
(Rahman Asmardika)