JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menandai berakhirnya era motor bebek Suzuki di pasar domestik pada 2021 dengan menghentikan produksi motor bebek, termasuk model legendaris Suzuki Smash Fi.
Alasan penghentian produksi, menurut Teuku Agha, Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran PT SIS, penundaan produksi Smash Fi disebabkan oleh penurunan permintaan konsumen terhadap motor bebek. Penjualan motor bebek hanya menyumbang sekira 6% dari total penjualan sepeda motor di Indonesia pada 2020, sementara skuter matik, juga dikenal sebagai "skutik," menyumbang 87,9% dari total penjualan sepeda motor.
Meskipun preferensi pelanggan berubah menjadi skutik, minat terhadap motor bebek ini tetap menurun. Skutik memiliki desain yang lebih modern dan fitur yang menarik, serta kemudahan pengoperasian tanpa perlu perpindahan gigi manual. Hal ini menyebabkan skutik menjadi lebih diminati oleh berbagai demografi, mulai dari remaja hingga dewasa.
Diluncurkan di Indonesia pada 2003, Suzuki Smash segera menjadi favorit konsumen sebagai motor bebek yang andal dan murah. Desain agresifnya dan kinerja mesin yang tangguh membuatnya menjadi pesaing yang tangguh bagi model lain di kelasnya.
Namun, popularitas Smash mulai menurun seiring berjalannya waktu karena kurangnya inovasi. Konsumen memilih model lain dengan fitur dan teknologi yang lebih canggih. Namun, bagi penggemar yang setia, Smash tetap dianggap sebagai motor yang tangguh dan efisien.