Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BYD Klaim Baterai LFP Paling Aman, Belum Tertarik Pakai Nikel

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Kamis, 01 Februari 2024 |16:11 WIB
BYD Klaim Baterai LFP Paling Aman, Belum Tertarik Pakai Nikel
BYD klaim baterai LFP paling aman, belum tertarik pakai nikel. (Okezone/Arief Setyadi)
A
A
A

JAKARTA Baterai mobil listrik menjadi perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini setelah dibahas dalam debat calon wakil presiden (cawapres), pada Minggu (21/1/2024).

Saat itu cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka, bertanya pada cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar soal tim suksesnya kerap bicara soal keunggulan baterai LFP (Lithium Iron Phosphate).

Menurutnya, itu sama saja mendukung produk asal China. Gibran menyebut, seharusnya bahan baku nikel yang tersedia melimpah di Indonesia harus dipromosikan. Ini dianggap dapat memajukan perekonomian negara.

Baterai LFP memang tidak menggunakan bahan baku nikel karena memanfaatkan material besi dalam strukturnya. Hal tersebut membuat baterai jenis ini memiliki ongkos produksi yang jauh lebih murah dan diklaim lebih aman ketimbang yang menggunakan nikel.

Saat ini, BYD menjadi salah satu produsen mobil listrik yang memproduksi dan menggunakan baterai jenis LFP. Tiga mobil yang sudah resmi diperkenalkan untuk pasar Indonesia, Dolphin, Atto 3, dan Seal, menggunakan baterai LFP.

Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia Luther T Pandjaitan mengatakan, tak ingin menanggapi terlalu jauh mengenai problematika penggunaan baterai LFP dan atau baterai lithium ion NCM (nikel, kobalt, mangan).

“Pertama gini saya ngomongnya di level distribusi saya ga ngomongin material tapi saya terima sudah jadi. Saya percaya betul sebagai brand EV terbesar dunia sudah melalui mekanisme cukup komprehensif sampai menjadi sebuah kendaraan,” kata Luther kepada wartawan, beberapa waktu lalu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement