BEIJING - Pemerintah China menyiapkan langkah sebagai balasan atas kebijakan Uni Eropa yang menaikkan tarif impor mobil listrik dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Diketahui, Komisi Eropa menaikkan tarif impor mobil listrik China hingga 37,6%.
Kementerian Perdagangan China pun mengumumkan untuk penyelidikan antidumping terhadap impor brendi Eropa.
Brendi merupakan istilah untuk minuman anggur hasil distilasi. Biasanya memiliki kadar etil alkohol sekitar 3-5-60%. Bahan bakunya tak hanya anggur, tapi juga ampas buah anggur sisa pembuatan minuman anggur atau fermentasi sari buah.
Melansir Reuters, Rabu (10/7/2024), Kementerian Perdagangan China mengatakan, Brussel dan Beijing terus bernegosiasi. Namun, Beijing tetap menyiapkan pembalasan.
Kementerian Perdagangan mengatakan akan mengadakan sidang pada 18 Juli untuk membahas klaim bahwa produsen brendi Eropa menjual ke China dengan harga di bawah harga pasar.
Sumber menyatakan, perusahaan di balik merek besar Martell, yang dimiliki oleh Pernod Ricard, Remy Martin yang merupakan bagian dari Remy Cointreau, dan Hennessey, yang dimiliki oleh LVMH, akan menghadiri pertemuan di Beijing untuk mendapatkan kesempatan pertama mereka membela diri secara langsung.
Kementerian menyatakan, sidang tersebut diminta oleh perusahaan cognac Martell, Societe Jas Hennessy & Co, Remy Martin dan pemangku kepentingan lainnya.
China telah berulang kali mendesak Uni Eropa untuk membatalkan tarif kendaraan listriknya dan menyatakan bersedia melakukan negosiasi. Karena sudah terdampak oleh kenaikan tarif AS, perusahaan tersebut menyatakan tidak ingin terlibat dalam perang tarif lagi. Namun akan mengambil semua langkah untuk melindungi perusahaan-perusahaannya.
Ada jangka waktu empat bulan lantaran tarif kendaraan listrik itu bersifat sementara. Pembicaraan intensif antara kedua pihak diperkirakan terus berlanjut.
(Erha Aprili Ramadhoni)