BEIJING - Komisi Eropa menaikkan tarif impor mobil listrik China hingga 37,6%. Kebijakan ini mulai diberlakukan pada 4 Juli 2024.
Terkait hal ini, pihak China dan Uni Eropa masih melakukan pembicaraan teknis.
“Sampai saat ini, sejumlah konsultasi tingkat teknis telah diadakan antara Tiongkok dan Uni Eropa,” kata He Yadong, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok He Yadong, melansir Reuters.
“Masih ada waktu empat bulan sebelum arbitrase, dan kami berharap pihak Eropa dan Tiongkok akan bergerak ke arah yang sama, menunjukkan ketulusan, dan mendorong proses konsultasi sesegera mungkin,” tambahnya.
Komisi Eropa akan mengonfirmasi tarif impor sementara hingga 37,6% pada kendaraan listrik (EV) buatan China. Hal itu setelah Komisi Eropa menuduh China memberikan subsidi besar kepada perusahaan-perusahaan otomotifnya.
Kebijakan perdagangan Uni Eropa (UE) telah berubah menjadi semakin protektif atas kekhawatiran bahwa model pembangunan China yang berfokus pada produksi dapat membanjiri Eropa dengan barang-barang murah. Hal ini terjadi karena perusahaan-perusahaan China berupaya meningkatkan ekspor di tengah lemahnya permintaan domestik.
Namun, China menolak tuduhan kendaraan listrik dari negara tersebut disubsidi secara tidak adil.
“Pemerintah beberapa negara anggota UE dan beberapa perusahaan mobil besar telah berulang kali secara eksplisit menentang tindakan anti-subsidi UE,” kata He Yadong.