“China berharap UE akan memperhatikan seruan dari dalam UE, melakukan konsultasi dengan China secara rasional dan pragmatis, serta menghindari tindakan balasan yang merugikan kerja sama yang saling menguntungkan dan perkembangan bersama industri otomotif Tiongkok-UE,” tuturnya.
Negara-negara UE ragu-ragu mengenai apakah akan mendukung tarif tambahan pada kendaraan listrik buatan China. Ini menyoroti tantangan Brussel dalam membangun dukungan untuk kasus perdagangan terbesarnya sementara Beijing mengancam akan melakukan pembalasan yang luas.
Masalah ini akan diajukan ke blok beranggotakan 27 negara tersebut dalam pemungutan suara dalam beberapa minggu mendatang.
Jerman, yang produsen mobilnya menghasilkan sepertiga penjualan mereka tahun lalu dari penjualan di China, dilaporkan ingin menghentikan tarif tersebut. Namun, Prancis termasuk di antara pendukung paling kuat.
(Erha Aprili Ramadhoni)