LONDON - Komisi Uni Eropa resmi menaikkan tarif impor mobil listrik dari China. Uni Eropa menaikkan bea tambahan hingga 38,1%.
Melansir Reuters, Selasa (18/6/2024), peraturan ini mulai berlaku 4 Juli 2024. Peraturan ini imbas investigasi antisubsidi terhadap mobil China.
Dengan adanya peraturan ini, ada tarif tambahan 17,4% untuk produsen BYD, hingga 38,1% untuk SAIC.
Keputusan Komisi Eropa ini dapat berdampak luas bagi produsen mobil Eropa. Itu karena kemungkinan perang dagang tidak hanya akan merugikan bisnis mereka di China.
Produsen mobil Jerman khususnya akan mengalami banyak kerugian di China. CEO BMW, Oliver Zipse menggambarkannya sebagai "cara yang salah".
Terkait kenaikan tarif ini, dilaporkan tidak akan menghalangi produsen mobil China untuk mengekspor ke Eropa. Itu karena mereka dapat menyerap biaya tambahan dan tetap memperoleh keuntungan.
Produsen mobil listrik asal China, Nio mengatakan, meskipun menentang keputusan tersebut, mereka tetap teguh dengan komitmennya di Eropa.
"Komitmen terhadap pasar kendaraan listrik tetap teguh," kata perusahaan.