Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

128 Tahun BRI: Tumbuh Hebat dan Kuat Bersama Wong Cilik

Maruf El Rumi , Jurnalis-Sabtu, 09 Desember 2023 |22:57 WIB
128 Tahun BRI: Tumbuh Hebat dan Kuat Bersama Wong Cilik
BRI memiliki sejarah panjang kebersamaan dengan wong cilik sejak zaman kolonial. (Foto: Okezone/maruf)
A
A
A

Program yang sudah digelar sejak 2019 itu bagian dari business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri. Dimana, menurut Sunarso, nilai kesepakatan di ajang BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR terus bertambah.

Tahun ini, program tersebut dibuka langsung Presiden RI Joko Widodo. “Pada 2019 sebesar USD33,5 juta, naik pada 2020 menjadi USD57,5 juta, 2021 meningkat menjadi USD72,1 juta dan pada 2022 mencapai USD76,7 juta. Tahun ini, kami targetkan USD80 juta,” ujar Sunarso.

Kasat mata, BRI bisa dianggap sudah bisa melewati tantangan zaman, dari era kolonial sampai digital. Selama 128 Tahun, BRI terus tumbuh hebat dan kuat bersama Wong Cilik, dengan program yang diluncurkan.

Tapi, tantangan tidak berhenti di rentenir atau lintah darat di era kolonial, sampai wabah pinjol di era digital dengan transformasi yang dilakukan. Tantangan untuk menjadi sahabat wong cilik di masa mendatang jauh lebih berat. Salah satunya adalah ancaman global warming.

Banyak survey menyebutkan, salah satu pihak yang rentan dengan perubahan iklim adalah wong cilik. Rumah tangga berpenghasilan rendah dan kelompok marjinal akan lebih banyak menjadi korban. Pertanian juga terdampak karena pemanasan global bisa menyebabkan kekeringan, banjir, naiknya muka air laut, hingga penyebaran berbagai penyakit.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, jika tidak dilakukan antisipasi dini, dampak negatif dan sosial baik secara sosial maupun ekonomi lebih berat dibandingkan saat pandemi covid 19.

Bahkan, Perry memperkirakan dalam 50 tahun ke depan ekonomi global bisa tergerus 11 sampai 14 persen. “Sangat penting adanya langkah antisipasi yang harus dimulai sejak dini,” ujar Perry.

Dalam posisi ini, BRI menyatakan ikut dalam perang melawan pemanasan global yang secara tidak langsung ikut melindungi wong cilik dari dampak ekonomi besar yang ditimbulkan global warming.

Direktur Kepatuhan BRI Achmad Solichin Lutfiyanto menyebutkan, ikut aktif dalam program pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia di tahun 2060, dengan policy namanya ESG roadmap.

Di mana BRI akan mencapai NZE di tahun 2050. Secara bertahap, BRI dalam ESG roadmap-nya dapat menurunkan emisi sekitar 30%-40% di tahun 2030, sejalan dengan target Enhanced-NDC Indonesia.

“Kita juga sudah punya berbagai strategi, inisiatif, dan program bagaimana mengimplementasikan strategi itu baik di bisnis maupun di operasional,” ujar Solichin dalam keteranganya, Kamis (5/10/2023) Strategi lain, BRI aktif dalam penyaluran kredit kepada sektor hijau serta partisipasi dalam inisiatif pemerintah.

Perseroan disebut Solichin juga memiliki komitmen tinggi terhadap pembiayaan berkelanjutan, yaitu pembiayaan yang terdiri dari pembiayaan kepada UMKM dan kepada sektor hijau. Total pembiayaan sebesar Rp732,3 triliun atau 67,2% dari total pembiayaan bank.

Sebagai bank yang fokus melayani UMKM, BRI memiliki porsi pembiayaan UMKM sebesar Rp652,9 triliun, sementara pembiayaan ke sektor hijau sebesar Rp79,4 triliun. “Tapi karena bank adalah bisnis yang berisiko sangat tinggi, sehingga kami harus menerapkan best practice dalam risk management,” pungkas Solichin.

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement