Semua pasien CMD memiliki struktur otak yang utuh terkait dengan gairah dan pemahaman perintah, menunjukkan bahwa instruksi verbal memang dapat didengar dan dipahami. Namun, ada kesenjangan struktur di wilayah yang terkait dengan tindakan fisik, yang menjelaskan ketidakmampuan untuk bergerak sebagai respons.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan teknik-teknik ini dan lebih akurat menemukan CMD melalui pemindaian otak, tetapi pada akhirnya hal itu dapat memberi para profesional kesehatan kemampuan untuk membuat diagnosis yang lebih akurat.
Penelitian berlanjut akan terus dilakukan untuk membantu orang yang terjebak dalam keadaan koma, dan salah satu cara untuk meningkatkan perawatan adalah dengan lebih memahami tingkat kesadaran yang dimiliki pasien.
"Studi kami menunjukkan bahwa mungkin untuk menyaring kesadaran tersembunyi menggunakan pencitraan otak struktural yang tersedia secara luas, memindahkan deteksi CMD satu langkah lebih dekat ke penggunaan klinis umum," jelas ahli saraf Jan Claassen dari Universitas Columbia.
(Saliki Dwi Saputra )