Adapun alasan Jepang memilih bahan kayu ketimbang logam karena lebih ramah lingkungan. Selain itu kayu juga lebih mudah diperoleh, murah, lebih bersih untuk diproduksi, dan gampang dibuang saat mendekati akhir masa pakai satelit.
Saat keluar dari orbit, satelit beserta komponen penyusunnya terbakar sebagian besar di atmosfer Bumi. Bagian yang tidak terbakar bisa bisa diceburkan ke laut terpencil.
Satelit kayu dipastikan akan terbakar di atmosfer ketika memasuki Bumi. Meskipun ada bagian yang kemungkinan menembus atmosfer, serpihan satelit kayu diperkirakan membusuk di mana pun ia mendarat di permukaan Bumi.
Rencananya satelit ini akan diluncurkan bersama dengan badan antariksa Jepang JAXA dan NASA tahun depan. Namun belum diketahui secara pasti kapan waktu peluncurannya akan dilakukan.
(Martin Bagya Kertiyasa)