LONDON - Penyebaran wabah virus korona (Coronavirus) juga berdampak ke sektor industri otomotif. Sejumlah produsen otomotif Eropa mulai khawatir. Jaguar Land Rover menyampaikan kekhawatiran pada situasi disrupsi akibat merebaknya wabah virus korona, terutama terhadap jalur distribusi suku cadang untuk pabriknya.
Melalui laporan pencapaian perusahaan selama kuarter keempat tahun lalu, perusahaan asal Inggris itu mencantumkan potensi gangguan hingga ke pabrik di luar China. Seperti dilansir dari laman Autonews, Jaguar Land Rover mengakui dampak gangguan produksi karena terbatasnya suplai suku cadang itu tetapi belum memiliki perhitungan pasti.

Berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan induk perusahaannya, Tata Motors, fasilitas produksi Jaguar Land Rover sudah menghentikan kegiatannya sejak libur Imlek lalu. Pabrik yang dimaksud terletak di kawasan Changshu, yang memiliki jarak sekitar 750 Km dari pusat endemik penyebaran virus korona yakni wilayah Wuhan.
Langkah penutupan pabrik itu masih berlanjut, sejak Jumat pekan lalu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan itu diperkirakan akibat belum pulihnya kegiatan manufaktur pembuat komponen bahan baku produksi mobil, begitu juga sistem transportasi yang mengangkut pekerja maupun barang.