Cegah Banjir Kendaraan Listrik China, Uni Eropa Bakal Naikkan Tarif Impor? 

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Selasa 11 Juni 2024 17:47 WIB
Cegah banjir kendaraan listrik China, Uni Eropa bakal naikkan tarif impor? (Ilustrasi/Reuters)
Share :

BRUSSELS - Komisi Eropa akan mengumumkan tarif yang bakal dikenakan pada kendaraan listrik asal China pada minggu ini. Komisi Eropa masih berhati-hati dalam menetapkan tarif impor kendaraan listrik asal China. 

Sebelumnya, bulan lalu Washington, Amerika Serikat (AS), menaikkan tarif impor kendaraan listrik dari China empat kali lipat menjadi 100%. Sementara Brussels hampir pasti akan menetapkan tarif impor yang jauh lebih rendah dari produsen China, seperti BYD, Geely, serta produsen barat seperti Tesla yang mengekspor mobil dari China ke Eropa.

Melansir Reuters, Selasa (11/6/2023), langkah ini dilakukan ketika produsen mobil Eropa ditantang oleh masuknya kendaraan listrik berbiaya rendah dari pesaingnya di China. Namun, hampir tidak ada dukungan terhadap tarif dari industri otomotif di Eropa.

Produsen mobil, khususnya Jerman, sangat bergantung pada penjualan di China, sehingga takut akan pembalasan dari Beijing. Perusahaan otomotif Eropa juga mengimpor kendaraan buatan Tiongkok.

Namun, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah berulang kali mengatakan Eropa perlu bertindak untuk mencegah China membanjiri pasar tersebut dengan kendaraan listrik bersubsidi.

“Jika diprovokasi, reaksi dan dampaknya dapat mengarah pada perang dagang yang akan berdampak buruk bagi kawasan yang masih sangat bergantung pada rantai pasokan yang didominasi China untuk mencapai tujuan iklimnya yang tinggi,” kata Kepala Penelitian Otomotif di Gerakan Rho, Will Roberts.

China telah menegur UE atas penyelidikan anti-subsidi, mendesak kerja sama dan melobi masing-masing negara UE. Namun, China tidak sepenuhnya menjelaskan tanggapannya soal tarif impor.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya