Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Uni Eropa Resmi Terapkan Tarif Impor 45% untuk Mobil Listrik China

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 05 Oktober 2024 |16:09 WIB
Uni Eropa Resmi Terapkan Tarif Impor 45% untuk Mobil Listrik China
Negara-negara di Uni Eropa menyetujui penerapan tarif impor 45% untuk mobil China. (AFP)
A
A
A

JAKARTA - Negara-Negara Uni Eropa setuju untuk menerapkan tarif hingga 45 persen pada kendaraan listrik (EV) yang diimpor dari China, melalui pemungutan suara yang dilakukan pada Jumat (4/10/2024).

Sepuluh negara, termasuk Prancis dan Italia, mendukung penerapan tarif. Sementara lima negara, termasuk Jerman, menolak usulan tersebut. Sebanyak 12 negara abstain.

Para analis mengatakan, hasil tersebut menegaskan kebijakan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengenai China, yang menganjurkan perlunya UE mengurangi ketergantungannya pada China dan memperkuat kemampuannya untuk melawan apa yang dianggap oleh blok tersebut sebagai praktik perdagangan China yang tidak adil.

“UE bisa mulai mengambil tindakan yang berarti terhadap permasalahan yang muncul dari China,” kata analis ekonomi utama di Mercator Institute for China Studies di Jerman, Jacob Gunter, melansir VoA Indonesia, Sabtu (5/10/2024).

Beberapa politikus Eropa mengatakan keputusan UE untuk mengenakan tarif terhadap kendaraan listrik China merupakan langkah penting dalam upaya blok tersebut untuk melindungi industrinya.

“Kita harus memastikan persaingan tidak sehat dari China tidak menghancurkan industri kita, karena ketika China membanjiri pasar kita dengan panel surya bersubsidi besar-besaran, kita terlambat bereaksi dan kini industri kita lenyap,” kata ketua Delegasi China di Parlemen Eropa, Engin Eroglu.

China mengatakan pihaknya menentang tarif yang disahkan oleh UE, tetapi menegaskan kembali “itikad politiknya” untuk menyelesaikan masalah ini melalui negosiasi.

“China akan mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk secara tegas membela kepentingan perusahaan China,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (4/10/2024).

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement