Ini adalah penjelasan utama dari alasan terjadinya Peristiwa Tunguska selama hampir seratus tahun. Namun, pada tahun 2020, para ahli memberikan penjelasan terbaru.
Para ilmuwan di Universitas Federal Siberia kini meyakini bahwa asteroid melewati atmosfer dan bukan meledak. Untuk melakukannya, batu itu harus memiliki lebar sekitar 650 kaki.
Jika para ahli ini benar, maka Bumi sangat dekat dengan kasus tabrakan asteroid. Asteroid itu akan tampak seperti bola api di langit saat melesat di atas hutan Siberia.
Seharusnya, jika jatuh ke bumi, harusnya asteroid tersebut membentuk kawah selebar 3 km. Walaupun begitu, para peneliti tetap meyakini bahwa Peristiwa Tunguska disebabkan oleh tabrakan asteroid.
(Andera Wiyakintra)