Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengapa Terkadang Kita Bisa Melihat Warna Pelangi di Gelembung Sabun

Andera Wiyakintra , Jurnalis-Rabu, 29 Maret 2023 |10:00 WIB
Mengapa Terkadang Kita Bisa Melihat Warna Pelangi di Gelembung Sabun
Mengapa Terkadang Kita Bisa Melihat Warna Pelangi di Gelembung Sabun
A
A
A

Jika Anda pernah memainkan peniup gelembung sabun, maka Anda tahu bahwa bola-bola kecil yang melayang di sekitar kepala Anda terkadang berkilauan dengan warna pelangi. Lalu kenapa warna-warna pelangi bisa muncul di gelembung?.

Untuk memahami mengapa kita bisa melihat warna pelangi pada gelembung, kita perlu tahu mengenai gelembung sabun itu sendiri.

Gelembung terlihat seperti balon kecil berwarna bening yang berisi udara, tapi gelembung tentu saja tidak terbuat dari lateks seperti balon pada umumnya. Gelembung terdiri dari lapisan sabun dan air yang sangat tipis. Seberapa tipis? Dinding gelembung sabun hanya setebal seperdua setengah juta sentimeter.

Dilansir dari Wonderopolis, dinding gelembung sabun mirip seperti sandwich. Ada lapisan sabun yang sangat tipis di bagian luar dan dalam. Lapisan sabun ini mengelilingi lapisan air yang sangat tipis di bagian tengahnya.

Ketika Anda meniup air sabun, lapisan sabun dan air yang sangat tipis akan memerangkap udara dan menahannya di dalam dengan tegangan permukaan. Gelembung membentuk bulatan, karena itulah struktur stabil terkecil yang bisa mereka bentuk.

Seperti yang sudah diketahui, pelangi muncul di langit setelah hujan turun, karena tetesan air hujan yang masih berada di atmosfer membiaskan atau membelokkan cahaya matahari seperti jutaan prisma kecil.

Cahaya matahari dianggap sebagai cahaya "putih", atau campuran dari semua panjang gelombang cahaya tampak. Namun, ketika tetesan air hujan bertindak seperti prisma dan membiaskan atau membelokkan cahaya matahari, kita dapat melihat panjang gelombang yang berbeda yang ada dalam cahaya matahari.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement