Sesaat setelah kejadian, beberapa orang menuding bahwa ini adalah ulah dari alien. Dilansir dari berbagai sumber, Mereka mengira bahwa panas dan kobaran api itu mungkin disebabkan oleh pesawat luar angkasa dari planet lain yang jatuh.
Karena kondisi Siberia yang keras, butuh waktu bertahun-tahun sebelum tim ilmuwan dapat menyelidiki daerah tersebut.
Pada 1927, Leonid Kulik memimpin sebuah tim ke lokasi tersebut. Kulik bekerja di divisi koleksi meteorit Museum Sankt Peterburg sebagai kurator. Ketika mereka tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa pohon-pohon di pusat terjadinya peristiwa ini justru tetap berdiri tegak.
Namun, semua dahan dan kulit pohon itu sudah tidak ada. Hampir dua dekade kemudian, pohon-pohon di Hiroshima, Jepang, mengalami kondisi yang serupa setelah kota itu dihantam bom atom.
Tim Kulik percaya bahwa sebuah batu dari luar angkasa-seperti asteroid atau komet-menjadi penyebab Peristiwa Tunguska. Namun, anehnya batu itu tidak meninggalkan kawah sama sekali. Untuk menjelaskan hal ini, tim menyimpulkan bahwa batu tersebut pasti sudah meledak di atmosfer Bumi.