Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2025 : Pasar Lesu, Perang Harga Kian Seru

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Senin, 29 Desember 2025 |16:46 WIB
Kaleidoskop 2025 : Pasar Lesu, Perang Harga Kian Seru
Kaleidoskop 2025 : Pasar Lesu, Perang Harga Kian Seru (Okezone/Yudistiro Pranoto)
A
A
A

JAKARTA - Pasar otomotif sepanjang 2025 mengalami tekanan. Penjualan mobil baru turun dibandingkan tahun lalu. 

1. Pasar Lesu

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales hingga November 2025 mencapai 710.084 unit. Jumlah ini turun 9,6 persen dibandingkan pencapaian 785.915 tahun lalu. 

Hasil ini membuat Gaikindo merevisi target penjualan mobil. Sebelumnya, Gaikindo meyakini penjualan mobil bisa menembus 850 ribu unit pada 2025. 

Namun, melihat kondisi pasar sepanjang 2025, angka tersebut direvisi menjadi sebesar 780 ribu unit. 

“Sudah diputuskan (revisi target penjualan mobil baru-red), proyeksi tahun 2025 menjadi 780 ribu unit,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, dikutip dari situs resmi Gaikindo, Senin (29/12/2025).

Turunnya penjualan bukanlah pertanda baik, di tengah makin banyaknya pemain yang memasarkan mobil di Indonesia. Dengan jumlah brand yang semakin banyak di Indonesia, bukannya mendongkrak penjualan, tapi malah sebaliknya. 

2. Perang Harga Tak Terhindari

Dalam kondisi seperti saat ini, "perang harga" menjadi tak terhindarkan. Brand menawarkan model dengan harga kompetitif, dengan harapan dapat diterima pasar dengan baik. 

Berdasarkan pantauan Okezone, sepanjang 2025, ada sejumlah mobil ditawarkan dengan harga yang menarik. Misalnya saja Chery Tiggo 8 CSH. Model yang meluncur pada medio Mei tersebut dibanderol Rp499 juta untuk 1.000 konsumen pertama, dari harga normal Rp519 juta. 

 

Selain itu, Chery juga menurunkan harga untuk model C5 dan E5. Chery C5 dibanderol Rp319,9 juta untuk tipe Z, dan Rp349,9 juta untuk trim RZ. Sebelumnya, Omoda RZ dibanderol Rp409,8 juta dan Z dibanderol Rp342,8 juta on the road (OTR) Jakarta.

Sementara Chery E5 tipe ES saat ini dibanderol Rp399,9 juta dan E5 Pure dibanderol Rp369,9 juta. Sebelumnya, Omoda E5 tipe ES dipasarkan dengan harga Rp505 juta. Sementara Omoda E5 Pure dibanderol Rp425 juta. 

Namun, Chery membantah pihaknya terlibat perang harga. "Kita bukan mau cari perang harga. Itu tanggung jawab kita membuat produk terbaik bisa dinikmati lebih banyak orang," kata Zeng Shuo, Vice Prsident PT Chery Sales Indonesia (CSI), di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Honda juga memangkas banderol yang disematkan pada HR-V hybrid. Hadir dengan teknologi anyar, Honda HR-V RS e:HEV sebagai tipe tertinggi dbanderol Rp488 juta saat peluncuran. Padahal, tipe tertinggi sebelumnya yakni Honda HR-V RS Turbo dibanderol Rp551,4 juta. 

Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, mengatakan alasan pihaknya dapat menekan harga jual HR-V e:HEV yakni dengan adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 3 persen.

"Terima kasih pada pemerintah sudah memberikan pajak insentifnya. Yang hybrid menjadi 3 persen ya, kalau memenuhi syarat. Kita sudah mengajukan dan memenuhi syarat," ucap Billy di Banten, Selasa (10/6/2025).

Selain itu, ada sejumlah model lainnya dengan harga kompetitif. Wuling menghadirkan varian Binguo Lite EV yang dibanderol Rp279 juta saat peluncuran. erkait harga kami lebih menerapkan strategi harga tepat untuk produk tepat, misal varian (Binguo) lite dan harga terbaik dan harapan bisa diterima dengan baik," ujar Marketing Director Wuling Motors, Ricky Christian, saat peluncuran New Binguo.

 

Jika bicara soal mobil dengan harga terjangkau, BYD Atto 1 termasuk di antaranya. BYD Atto 1 menjadi mobil listrik termurah yang ditawarkan produsen China tersebut, dengan harga mulai Rp195 saat peluncuran pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Head of Public and Government Relations BYD Motor Indonesia, Luther Pandjaitan mengatakan, produk tersebut bisa terjangkau karena pengembangan teknologi dan risetnya dilakukan mandiri.

"Ketika kita sudah mastering hampir keseluruhan komponen produksi, kemudian teknologi khususnya baterai, itulah certain level harga yang kita bisa berikan," kata Luther kepada wartawan di arena GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025).

Model lainnya yang juga menjadi sorotan adalah Jaecoo J5 EV. Jaecoo J5 EV diluncurkan dengan harga Rp249,9 juta untuk tipe Standard, dan Rp299,9 juta untuk varian Premium. Padahal, harga prebooking adalah Rp350 juta untuk varian Standard dan Rp450 juta untuk varian Premium.  

Presiden Direktur Chery Group Indonesia Zeng Shuo mengungkap Jaecoo J5 EV dibanderol jauh lebih murah dari harga prebooking. 

"Kita mau build the trust dulu. Jadi kita kasih harga yang sangat-sangat kita paling usahakan bisa kasih. Saya lihat tidak ada perang harga, kita ada posisi sendiri," kata Zeng Shuo di Jakarta, Senin (3/11/2025).

3. Respons Gaikindo

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan, hal ini terjadi karena perkembangan teknologi di industri otomotif sangat pesat. 

"Perang harga itu adalah konsekuensi dari proses yang panjang. Salah satunya adalah teknologi. Teknologi itu dilatarbelakangi dengan adanya R&D dari segala macam segi. Nah ini kan masyarakat juga diuntungkan dengan harganya lebih murah," kata Kukuh di arena GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, perang harga yang ada saat ini masih dalam batas normal sehingga tidak akan memberi dampak negatif. Selain itu, masyarakat juga semakin terbantu dengan mobil-mobil baru yang memiliki harga lebih rendah dari model sekelasnya.

"Sejauh itu normal, why not, gitu kan. Ini menguntungkan masyarakat, dan kemudian kalau itu teknologinya juga dibawa ke sini, kita juga dapat. Tapi perlu dicatat ya, perkembangan persaingan seperti itu enggak akan jalan tanpa adanya R&D," ucapnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement