JAKARTA - Pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhir gencar mendorong industri otomotif ke arah yang lebih baik. Ini terutama setelah segmen mobil listrik mulai ramai. Sejumlah kebijakan insentif diberikan demi mendorong ke arah elektrifikasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah sudah menggelontorkan dana Rp7 triliun untuk insentif sektor otomotif. Itu dilakukan dalam dua tahun terakhir demi menarik investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp7 triliun dalam 2 tahun. Oleh karena itu beberapa pabrik sudah dikomit untuk dibangun," kata Airlangga seperti dikutip dalam video di kanal YouTube Kadin Indonesia, Jumat (5/12/2025).
Airlangga menjelaskan, sejumlah produsen, khususnya dari China, mulai membangun pabrik di Indonesia. Bahkan, mereka tak segan menanamkan modal hingga belasan triliun rupiah demi bisa berdagang di Tanah Air.
"BYD sudah 90 persen (pabriknya) investasinya Rp11,2 triliun, produksinya 150 ribu per tahun, Chery inves tambahan Rp5,2 triliun, dia sudah punya dua sampai tiga merek sampai dengan tahun 2030, Wuling investasi Rp9,3 triliun untuk otomotif dan pabrik baterai 7,5 triliun, VinFast dari Vietnam sudah invest Rp3,7 triliun, kapasitasnya 50.000 unit per tahun, Hyundai investasi tambahan Rp20 triliun," ujarnya.
Diketahui, pemerintah memberikan insentif untuk mobil listrik impor dalam dua tahun terakhir. Kendaraan yang dikirim utuh dari luar negeri itu tak dibebani pajak bea masuk dan sejumlah instrumen pajak lainnya.