Suzuki Satria FU Meluncur dalam Varian Pro dan F150, Ini Perbedaannya
JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meluncurkan dua motor bebek sport baru: Satria Pro dan Satria F150, yang ditawarkan dengan harga berselisih sekitar Rp3 jutaan. Meski sekilas terlihat serupa, kedua varian Suzuki Satria ini memiliki beberapa perbedaan yang menyebabkan harganya berbeda hingga jutaan rupiah.
Menurut Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Dept Head PT SIS, Suzuki Satria Pro dan F150 menyasar konsumen dari kalangan muda. Keduanya memiliki sedikit perbedaan pada eksterior dan fitur kendaraan.
"Sudah lebih dari dua dekade, Satria dipercaya publik sebagai ikon dan legenda kecepatan. Kini saat yang tepat bagi Suzuki untuk kembali memberikan pembaruan sekaligus menaikkan standar baru," kata Agha di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2025).
Perbedaan mencolok ada pada bagian depan, di mana Satria Pro mengusung lampu utama yang lebih besar. Panel instrumennya juga terbuka dan tidak menyatu dengan bagian headlamp seperti pada Satria FU sebelumnya.
Satria Pro hanya memiliki satu pilihan warna, yakni hitam-merah yang menunjukkan ketegasan. Sementara Satria F150 ditawarkan dalam dua warna, yaitu biru-abu-abu dan ivory-abu-abu. Perbedaan juga terlihat pada warna velg yang menyesuaikan dengan warna bodi pada Satria F150.
Keduanya mengusung desain bodi yang sama, motor bebek sport dengan bodi ramping dan garis-garis tegas. Uniknya, terdapat winglet kecil yang dapat meningkatkan kestabilan saat berkendara.
Perbedaan lain terletak pada teknologi yang diusung. Satria Pro dibekali dengan smart keyless, soket pengisian daya ponsel, sistem konektivitas Ride Connect, dan sistem pengereman anti-lock braking system (ABS).
Soal performa, keduanya sama-sama menggunakan mesin DOHC empat-katup bersilinder tunggal dengan kapasitas 150 cc. Tenaga yang dihasilkan disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 6-percepatan dengan teknologi clutch assist system pada varian Pro.
Untuk harga, Suzuki Satria Pro dibanderol Rp34,9 juta dan Satria F150 Rp31 juta, dengan harga on the road (OTR) untuk wilayah Jakarta.
(Rahman Asmardika)
