Agus menyebutkan, kolaborasi antara pemerintah dan prinsipal otomotif sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri dan tenaga kerja di Indonesia. Itu karena industri otomotif menjadi sektor strategis yang harus dijaga bersama.
"Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino," ucapnya.
Diketahui, industri otomotif Indonesia sedang melemah. Sepanjang Januari-Mei 2025, industri kendaraan roda 4 mencatat produksi 459 ribu unit, penjualan 316 ribu unit, dan ekspor CBU 192 ribu unit. Pada periode yang sama, industri kendaraan roda 2 dan 3 membukukan produksi 3,37 juta unit, penjualan 3,1 juta unit, serta ekspor CBU 268 ribu unit.
(Erha Aprili Ramadhoni)