Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menperin Minta Toyota, Suzuki, hingga Daihatsu Tak Naikkan Harga Mobil dan PHK Karyawan

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Senin, 14 Juli 2025 |10:39 WIB
Menperin Minta Toyota, Suzuki, hingga Daihatsu Tak Naikkan Harga Mobil dan PHK Karyawan
Menperin Minta Toyota, Suzuki, hingga Daihatsu Tak Naikkan Harga Mobil dan PHK Karyawan (Ist)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu 3 produsen otomotif besar di Indonesia, yaitu Toyota, Suzuki, dan Daihatsu. Pertemuan ini berlangsung saat Menperin menghadiri World Expo 2025 Osaka.

1. Tak Naikkan Harga dan PHK

Menperin menyampaikan, kondisi industri otomotif Indonesia yang saat ini bergejolak. Menurutnya, hal ini akan semakin memburuk jika harga mobil naik dan ketiga produsen tersebut menerapkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air.

"Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia. Ini penting demi menjaga daya beli masyarakat dan menjaga lapangan kerja di sektor otomotif, yang merupakan salah satu penopang industri nasional," kata Menperin dalam keterangannya, dikutip pada Senin (14/7/2025).

Permintaan tersebut disambut positif para petinggi Toyota, Suzuki, dan Daihatsu. Mereka memahami kekhawatiran pemerintah Indonesia dan menyatakan komitmennya untuk menjaga harga tetap stabil dan mempertahankan tenaga kerja.

"Komitmen mereka kami apresiasi. Ini adalah langkah konkret dalam mendukung stabilitas industri otomotif di Indonesia," ujar Agus.

2. Jaga Pasar Otomotif

Selain itu, Menperin membahas pentingnya menjaga pasar otomotif domestik Indonesia tetap atraktif dan kompetitif. Ia mengatakan, pemerintah Indonesia sedang mengupayakan deregulasi dan insentif fiskal untuk mendorong sektor otomotif.

 

Agus menyebutkan, kolaborasi antara pemerintah dan prinsipal otomotif sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri dan tenaga kerja di Indonesia. Itu karena industri otomotif menjadi sektor strategis yang harus dijaga bersama.

"Pasar otomotif Indonesia sangat potensial. Jangan sampai kehilangan momentum hanya karena kenaikan harga atau pengurangan tenaga kerja yang bisa memicu efek domino," ucapnya.

Diketahui, industri otomotif Indonesia sedang melemah. Sepanjang Januari-Mei 2025, industri kendaraan roda 4 mencatat produksi 459 ribu unit, penjualan 316 ribu unit, dan ekspor CBU 192 ribu unit. Pada periode yang sama, industri kendaraan roda 2 dan 3 membukukan produksi 3,37 juta unit, penjualan 3,1 juta unit, serta ekspor CBU 268 ribu unit.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement