JAKARTA - Meskipun motor bebek dulunya mendominasi pasar otomotif Indonesia, beberapa model tidak berhasil. Beberapa di antaranya bahkan dianggap tidak berhasil karena berbagai alasan, mulai dari desain yang tidak diminati. Beberapa daftar motor bebek yang produksinya gagal di Indonesia:
Sebagai motor bebek dengan desain sporty, Honda Blade 125 dirilis untuk pasar muda. Motor ini digerakkan oleh mesin 125 cc SOHC 2-katup dengan pendingin udara, yang memiliki tenaga 9,86 PS pada 8.000 rpm dan torsi 9,30 Nm pada 4.000 rpm. Panel instrumen analog, sistem pengereman cakram depan, dan desain bodi yang aerodinamis beberapa fiturnya. Meskipun memiliki spesifikasi yang mirip dengan Honda Supra X 125, Blade 125 tidak disukai karena desainnya yang terlalu besar dan tidak proporsional, terutama di bagian ekor. Akibatnya, hanya lima tahun setelah peluncurannya pada tahun 2014, produksinya dihentikan pada tahun 2019.
Honda Revo Techno AT salah satu inovasi terbaru Honda, yang menggabungkan kemudahan transmisi otomatis dengan kemampuan motor bebek. Motor ini pertama kali dirilis pada tahun 2010 dan dilengkapi dengan mesin 110 cc SOHC 2-katup dengan pendingin ganda. Ini memiliki tenaga 7,68 PS dan torsi 7,9 Nm. Teknologi CV-Matic dan sistem injeksi PGM-FI generasi ketiga dengan sensor O2 dan konverter catalytic adalah fitur utamanya. Namun, pelanggan Indonesia lebih suka skutik atau motor bebek daripada bebek matik. Karena memadukan fitur bebek dan skutik, dianggap lebih sulit untuk dirawat. Produksi juga dihentikan pada 2013.