JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mengikis kesenjangan digital dengan membangun jaringan telekomunikasi secara merata. Saat ini, hampir 97 persen wilayah pemukiman telah terhubung dengan jaringan telekomunikasi.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengungkapkan, masih ada tantangan berkaitan dengan kualitas jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah.
1. Fokus Siapkan Jaringan
Hal ini menjadi fokus Komdigi dalam menyiapkan jaringan di seluruh wilayah Indonesia.
“Penetrasi internet di masyarakat sudah 80% bisa kita bilang karena data terakhir APJII 2024, data menunjukkan 79,5%. Hanya saja, kita masih punya problem yang namanya digital divide, belum semua wilayah memiliki kualitas layanan telekomunikasi yang baik,” kata Nezar dalam kunjungan ke Kantor Balai Monitor Frekuensi Kelas I Semarang dalam keterangan resmi.
Nezar Patria yakin tantangan itu dapat diselesaikan melalui program penguatan sinyal dan peningkatan kapasitas jaringan.
Menurutnya, program itu akan menjadikan Indonesia selangkah lebih maju dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.
“Jadi, daerah yang frekuensinya ataupun sinyalnya lemah akan ada program enhancement, kita menuju dengan kecepatan 100 mbps untuk internet karena sekarang rata-rata Indonesia berada di 27 Mbps, ranking di tingkat ASEAN kita nomor 3 dari bawah, bersama Timor dan Laos kalau tidak salah,” tuturnya.
2. Adopsi 5G dan IoT
Nezar menyampaikan peningkatan kualitas konektivitas diperlukan agar adopsi teknologi terbaru, seperti 5G dan Internet of Things (IoT) bisa makin merata.
Menurutnya, digitalisasi berbagai sektor saat ini akan makin cepat ketika ditopang dengan infrastruktur telekomunikasi yang mumpuni.
“IoT ini suatu keniscayaan, nanti akan berhubungan erat dengan AI (Artificial Intelligence). IoT juga dipakai kayak di pelabuhan juga kita lihat tadi bisa untuk mendeteksi kontainer yang masuk, kapal, dan lainnya,” ujarnya.
Ia menekankan konektivitas yang bermakna akan berdampak luas pada aspek sosial dan ekonomi.
“Ini adalah tantangan besar yang akan menjadi program utama Kementerian Komdigi ke depan,” ujarnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)