JAKARTA - Penjualan mobil nasional pada 2024 diprediksi tak akan mencapai target. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya menargetkan penjualan mobil tahun ini mencapai 1,1 juta unit.
Dari data penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pada Januari hingga Juli 2024, mencapai 484.235 unit. Angka itu turun 17,5% dari periode yang sama tahun lalu yakni mencapai 586.931 unit.
Penjualan ritel pun anjlok. Pada Januari-Juli 2024, tercatat penjualan hanya 508.050 unit. Angka itu turun 12,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 578.891 unit.
Melihat kondisi saat ini dan sisa waktu berjalan, rasanya target 1,1 juta unit sulit tercapai. Penjualan masih selisih 615.765 unit untuk bisa mencapai target.
Dengan 2024 menyisakan 4 bulan lagi, itu artinya penjualan harus bisa stabil di atas 100 ribu unit. Dengan catatan, data penjualan Agustus 2024 yang belum keluar juga lebih dari 100 ribu unit.
Namun, melihat penjualan sepanjang 2024, rasanya sangat sulit penjualan mobil bisa menembus 100 ribu unit per bulannya. Pada Januari 2024, penjualan tercatat 69.758 unit, Februari 70.772 unit, Maret 74.780 unit, April 48.762 unit, Mei 71.381 unit, Juni 74.624 unit, serta Juli 74.160 unit. Melihat hal tersebut, penjualan tertinggi hanya mencapai angka 70 ribuan.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandi, mengakui sulit untuk menembus penjualan 1 juta unit pada 2024. Ia pun memperkirakan penjualan mobil nasional tahun ini berada di kisaran 900 ribu unit.
"Kalau market satu juta akan sulit ya. Prediksi kita mungkin sekitar 920-930 (ribu-red)," ujar Anton saat peluncuran New Fortuner di Jakarta, Jumat (6/9/2024).
Ia berharap penjualan mobil bisa mencapai angka 900 ribuan. Namun, hal ini masih tergantung dengan kondisi market beberapa waktu ke depan.
"Kita harapkan begitu karena tergantung masih beberapa bulan ke depan," ujarnya.