Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tumbukan Meteorit Diidentifikasi Sebagai Penyebab Terbentuknya Atmosfer di Bulan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2024 |16:27 WIB
Tumbukan Meteorit Diidentifikasi Sebagai Penyebab Terbentuknya Atmosfer di Bulan
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Para astronot NASA yang menjadi orang pertama yang mendarat di permukaan Bulan pada 1960-an dan 1970-an juga menemukan karakteristik dari satelit Bumi itu, yang sebelumnya tidak diketahui - Bulan memiliki atmosfer, meskipun cukup tipis. Sampel tanah yang mereka ambil sekarang mengungkap proses fisik utama yang mendorong atmosfer ini. Dengan menganalisis bentuk dua elemen - kalium dan rubidium - yang ada dalam sembilan sampel tanah kecil dari lima misi Apollo, para peneliti menentukan bahwa atmosfer Bulan terbentuk dan dipertahankan terutama oleh efek meteorit, besar dan kecil, yang menghantam permukaannya.

"Dampak meteorit menghasilkan suhu tinggi berkisar antara 2.000-6.000 derajat Celsius. Suhu ekstrem ini mencairkan dan menguapkan batuan di permukaan bulan, mirip dengan bagaimana panas menguapkan air, melepaskan atom ke atmosfer," kata ilmuwan planet dan ahli kosmokimia dari Massachusetts Institute of Technology, Nicole Nie, penulis utama studi yang diterbitkan pekan lalu di jurnal Science Advances.

Atmosfer bulan sangat tipis dan secara teknis diklasifikasikan sebagai eksosfer, yang berarti atom tidak saling bertabrakan karena jumlahnya sangat sedikit, berbeda dengan atmosfer Bumi yang tebal dan stabil.

"Misi Apollo membawa instrumen ke permukaan bulan yang mendeteksi atom di udara," kata Nie, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada 2013, NASA mengirim wahana antariksa robotik LADEE (Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer) untuk mengorbit bulan guna mempelajari atmosfer dan lingkungan permukaannya. Wahana ini mengidentifikasi dua proses, yang dikenal sebagai pelapukan ruang angkasa, yang terjadi - dampak meteorit dan fenomena yang disebut semburan angin surya.

"Angin matahari membawa partikel bermuatan berenergi tinggi, terutama proton, melalui ruang angkasa. Ketika partikel-partikel ini menghantam bulan, mereka mentransfer energinya ke atom-atom permukaan bulan, menyebabkannya terlempar dari permukaan," kata Nie.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement