Buktinya belum ditemukan, dan keberadaan lubang hitam purba masih menjadi teka-teki.
Sementara itu, jika Anda ingin mendapatkan pengakuan yang lebih luas – meski harus diakui, penjelasan yang lebih membosankan mengenai bencana Tunguska – Anda harus kembali ke asteroid.
Penjelasan Peristiwa Tunguska yang diterima secara luas adalah bahwa sebuah asteroid, atau meteoroid, berukuran sekira 50 hingga 80 meter, meledak dalam ledakan udara 10 hingga 14 kilometer di atas tanah, seperti yang dicatat oleh IFL Science.
Perkiraan menunjukkan bahwa rudal angkasa tersebut memiliki berat sekira 220 juta pon (99 juta kilogram) dan memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sekitar 54.000 kilometer (sekitar 33.555 mil) per jam sebelum pecah menjadi beberapa bola api.
Pelepasan energi secara tiba-tiba dari ledakan tersebut menghasilkan gelombang kejut yang kuat yang memancar keluar, menghancurkan area sekitarnya.
Namun karena ledakan terjadi di udara, tidak terjadi kawah tumbukan.
Namun, terpencilnya wilayah tempat bencana terjadi dan terbatasnya peralatan yang tersedia pada saat itu membuat kita tidak memiliki bukti pasti mengenai penyebab peristiwa luar biasa tersebut.
Menurut Royal Museums Greenwich, peristiwa seperti Tunguska diperkirakan hanya terjadi rata-rata sekali setiap abad.
(Rahman Asmardika)