Saksi lain menggambarkan bahwa mereka melihat “matahari kedua” di atas, ketika suara gemuruh dan kilatan cahaya yang menyilaukan memenuhi langit, dan pohon-pohon yang terbakar tumbang di sekitar mereka.
Warga lainnya, di Desa Nizhne-Karelinskoe, sekira 450 km dari pusat gempa, menceritakan bahwa mereka melihat “benda berwarna putih kebiruan yang sangat terang dan menyilaukan yang terbang di atas selama sekira 10 menit” dan “tampak seperti tabung”.
“Ada asap hitam dalam jumlah besar dan ketukan keras, namun bukan guntur,” surat kabar lokal Sibir melaporkan hanya beberapa hari setelah bencana.
“Bangunan-bangunan bergetar dan api yang bentuknya tidak menentu menyembur keluar dari awan gelap kecil.
“Semua penduduk desa lari dari rumah mereka karena ketakutan. Para wanita menangis dan semua orang mengira kiamat telah tiba.”
Aspek yang paling membingungkan dari keseluruhan kejadian ini adalah, meskipun sebagian besar ahli menyimpulkan bahwa kejadian tersebut pasti akibat tumbukan asteroid, tidak ada kawah yang tertinggal.
Memang benar, tidak adanya lubang menganga masih menjadi sumber perdebatan besar, meskipun beberapa ilmuwan mengklaim bahwa lubang tersebut membentuk sebuah danau di dekatnya.
Tak pelak lagi, misteri ini telah memunculkan berbagai penjelasan teoritis, termasuk hipotesis yang agak aneh bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh lubang hitam purba yang melewati langsung Bumi.
Ada tiga tipe utama lubang hitam, yang primordial adalah yang terkecil.
Jenis yang paling umum (yang berukuran sedang) dikenal sebagai lubang hitam “bintang”, dan lubang hitam ini terbentuk ketika pusat sebuah bintang masif runtuh ke dirinya sendiri.