Tak satu pun dari pesawat ruang angkasa yang dikirim ke Venus mendeteksi adanya HCO+. Namun, tim menduga bahwa hal ini terjadi karena alat yang mereka bawa tidak cocok untuk menemukannya.
Investigasi Venus Atmosfer Dalam terhadap Gas Mulia, Kimia, dan Pencitraan (DAVINCI) yang akan datang tidak akan mengubah hal tersebut, namun jika penjelasan ini dinilai masuk akal, misi di masa depan mungkin akan berubah. Pemahaman kita tentang Venus tidak hanya bertumpu pada hal ini.
“Belum banyak misi ke Venus yang dilakukan,” kata rekan penulis studi Dr Eryn Cangi.
“Tetapi misi baru yang direncanakan akan memanfaatkan pengalaman kolektif selama puluhan tahun dan minat yang berkembang terhadap Venus untuk mengeksplorasi atmosfer planet yang ekstrem, evolusi, dan kelayakan huni.”
“Air sangat penting bagi kehidupan,” tambah Cangi.
“Kita perlu memahami kondisi yang mendukung keberadaan air dalam bentuk cair di alam semesta, dan hal tersebut mungkin menyebabkan keadaan Venus yang sangat kering saat ini.”
Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature.
(Rahman Asmardika)