Untuk diketahui, NASA dan Roscosmos sebenarnya telah menemukan kebocoran udara di ISS pada Agustus 2020. Kebocoran itu terjadi di modul yang sama, yang menyediakan dukungan kehidupan penting seperti oksigen dan air.
Sumber kebocoran ini diidentifikasi pada Oktober 2020 dan diperbaiki sementara, namun titik kebocoran lainnya ditemukan pada November 2021 oleh kosmonot Rusia Pyotr Dubrov baru baru-baru ini.
Rusia sendiri akan keluar dari ISS setelah 2024, pada saat AS mengumumkan sanksi yang menargetkan kepemimpinan Rusia karena perang di Ukraina.
Stasiun tersebut telah menjadi salah satu titik kerja sama terakhir antara Roscosmos dan NASA, yang berharap dapat terus mengoperasikan stasiun tua tersebut hingga 2030.
Sementara itu, Roscosmos mengatakan pihaknya berencana membangun stasiun luar angkasanya sendiri, mengikuti contoh stasiun Tiangong yang independen milik China.
(Rahman Asmardika)