VIENNA - Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Teknologi Wina mengungkap batasan komputer kuantum dalam kaitannya dengan waktu. Hal ini dijelaskan sebagai titik ketidakakuratan perangkat pencatat waktu, seperti halnya jam pada tingkat fundamental tertentu yang dapat membatasi kinerja komputer kuantum.
Dilansir dari situs Science Alert, Senin (4/12/2023), teorema yang diterbitkan di Physical Review Letters ini memaparkan logika dalam pengukuran waktu yang berhubungan dengan entropi – ketidakakuratan dalam sistem fisika – untuk kemudian dikaitkan dengan resolusi.
Dengan kata lain, sebuah jam yang berdetak cepat akan mencapai masalah presisi, yang menunjukkan bahwa ketepatan dalam sistem pengukuran waktu itu sendiri akan berkurang.
“Jam bekerja dengan cepat atau bekerja dengan tepat – keduanya tidak mungkin dilakukan pada waktu yang bersamaan,” kata peneliti pertama studi yang juga merupakan ahli fisika teoritis, Florian Meier.
Singkatnya, cepat atau lambat, setiap jam akan berhenti berdetak dengan pendulumnya yang melambat, baterai mati, atau laser atom yang perlu diatur ulang. Peristiwa ini menjadikan pengukuran waktu akan menuju ketidakakuratan itu dengan sendirinya.
Potensi ketidakakuratan waktu inilah yang kemudian mempengaruhi kinerja komputer kuantum. Sebab, sebagai teknologi yang mengandalkan sifat temperamental partikel yang berada di ambang keberadaan, waktu adalah segalanya.