Pria yang juga merupakan mantan wartawan itu menjelaskan bahwa LLM dapat meningkatkan teks menjadi menggunakan gambar dan suara sehingga nantinya Indonesia punya satu foundation model yang otentik dan lebih dekat dengan kultur lokal yang beririsan.

"Ini bisa berkembang dari uni model yang pakai satu jenis konten misalnya hanya teks saja menjadi menggunakan gambar dan suara sehingga kita punya satu foundation model yang otentik dan lebih dekat dengan kultur kita dan memperkecil sentimen dan juga buyest yang dihasilkan oleh Generatif AI," tutupnya.
Sebelumnya diketahui bahwa BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), KORIKA (Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artifisial), dan 2 portfolio GDP Venture (Glair.ai & Datasaur.ai) baru saja menggandeng Al Singapore (AISG) menginisiasi proyek kolaboratif yang bertujuan untuk mengembangkan LLM Bahasa Indonesia yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.
(Saliki Dwi Saputra )