JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung penuh penggunaan Large Language Model (LLM) oleh perusahaan Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Menurutnya, penggunaan model bahasa besar ini bisa menjadi alternatif model fondasi (foundation model) untuk mengurangi bias dalam penggunaan bahasa Indonesia pada operasional kecerdasan artifisial (AI).
Selain itu Wamenkominfo menilai penggunaan LLM memungkinkan penggunaan AI secara maksimal, sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.
"Ini yang harus kita dukung karena berpotensi berkembang dengan bahasa-bahasa di daerah yang ada di Indonesia. Dan kita harapkan foundation model ini bisa berkembang dari uni model yang pakai satu jenis konten," ungkapnya.
Pria yang juga merupakan mantan wartawan itu menjelaskan bahwa LLM dapat meningkatkan teks menjadi menggunakan gambar dan suara sehingga nantinya Indonesia punya satu foundation model yang otentik dan lebih dekat dengan kultur lokal yang beririsan.

"Ini bisa berkembang dari uni model yang pakai satu jenis konten misalnya hanya teks saja menjadi menggunakan gambar dan suara sehingga kita punya satu foundation model yang otentik dan lebih dekat dengan kultur kita dan memperkecil sentimen dan juga buyest yang dihasilkan oleh Generatif AI," tutupnya.
Sebelumnya diketahui bahwa BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), KORIKA (Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artifisial), dan 2 portfolio GDP Venture (Glair.ai & Datasaur.ai) baru saja menggandeng Al Singapore (AISG) menginisiasi proyek kolaboratif yang bertujuan untuk mengembangkan LLM Bahasa Indonesia yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak secara luas.
(Saliki Dwi Saputra )