GAZA – Gambar-gambar satelit dari Maxar Technologies menunjukkan skala kehancuran Gaza akibat serangan Israel yang semakin intensif dalam empat minggu sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Pada gambar yang diambil satelit tersebut, jelas sekali perbedaan Gaza sebelum dan sesudah terjadinya serangan Israel.
Lebih dari 9.400 warga Palestina, termasuk 3.900 anak-anak, telah dinyatakan tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas, dilansir dari situs Axios, Senin (7/11/2023). Sekitar 2.000 orang dilaporkan hilang, banyak di antaranya diyakini masih tertimbun reruntuhan.
Pengeboman telah menghancurkan atau merusak masjid, gereja, toko roti, sebagian besar kamp pengungsian, dan daerah pemukiman lainnya, berdasarkan gambar satelit, foto-foto yang dibagikan oleh para jurnalis, dan pernyataan dari kelompok-kelompok bantuan dan pihak berwenang di Gaza.
Kementerian Kesehatan di Ramallah melaporkan pekan lalu bahwa hampir setengah dari semua unit rumah di daerah kantong yang terkepung, yang merupakan rumah bagi setidaknya 2,2 juta orang, mengalami kerusakan, paling tidak setengahnya.

Sebuah analisis terbaru dari data satelit menemukan setidaknya seperempat bangunan di Gaza utara, di mana Israel telah memfokuskan operasi daratnya, telah rusak dan hancur akibat serangan Israel.
Israel mengklaim bahwa mereka hanya menargetkan militan Hamas dan infrastruktur kelompok tersebut, namun daerah-daerah yang dihuni banyak warga sipil, termasuk kamp pengungsi Jabalia, kamp pengungsi terbesar di Gaza, juga terkena serangan.
Puluhan warga sipil juga terbunuh dalam serangan terhadap kamp tersebut, demikian menurut otoritas kesehatan. Foto-foto satelit sebelum dan sesudah Jabalia menunjukkan kawah-kawah besar akibat serangan tersebut.