“Namun, adopsi EV di Indonesia lebih lambat dibandingkan di pasar global. Oleh karena itu, para pemimpin industri dan pembuat kebijakan sedang mempersiapkan masa depan di mana kendaraan ramah lingkungan dapat memainkan peran utama di pasar,” ucapnya lebih lanjut.
Hasil survei yang disusun pada Juni – September 2023, terhadap konsumen Indonesia di delapan kota besar, keraguan konsumen masih terlihat ‘tegas’ terkait soal ketersediaan dan infrastruktur dari mobil listrik itu sendiri.
BACA JUGA:
Responden merasa khawatir terhadap ketersediaan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik, baik untuk mobil (63%) maupun sepeda motor (52%). Kekhawatiran responden lainnya adalah ketersediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di daerah terpencil, dimana untuk mobil (54%) dan sepeda motor (47%).
Hal ini menunjukkan perlunya infrastruktur pengisian daya yang merata untuk memenuhi kekhawatiran konsumen. Walaupun daya tarik EV semakin besar, kekhawatiran konsumen dapat memengaruhi tingkat adopsi EV secara signifikan.