Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Penyebab Tingkat Adopsi Kendaraan Elektrifikasi Lambat di Indonesia

Imantoko Kurniadi , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |16:49 WIB
Ini Penyebab Tingkat Adopsi Kendaraan Elektrifikasi Lambat di Indonesia
Ilustrasi mobil listrik. (Doc. freepik)
A
A
A

Hal ini termasuk biaya pemeliharaan yang mungkin menjadi mahal dalam jangka panjang: 87% responden paling khawatir terhadap biaya penggantian baterai, 83% mengkhawatirkan harga suku cadang, 66% khawatir terhadap pengeluaran tak terduga, dan 59% mengkhawatirkan biaya perawatan rutin.

 BACA JUGA:

Pemahaman yang lebih mendalam mengenai kekhawatiran ini sangat penting bagi produsen, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya, agar dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan konsumen di Indonesia secara efektif.

“Pengisian daya adalah salah satu pertanyaan paling penting saat mempertimbangkan sebuah EV untuk pertama kalinya: 75% responden lebih memilih untuk mengisi ulang kendaraan mereka di stasiun pengisian terdekat, sementara 69% responden lebih memilih untuk mengisi ulang kendaraan mereka di rumah, namun hal ini menimbulkan pertimbangan baru mengenai kenaikan tagihan listrik.,” tandas Hendra.

(Imantoko Kurniadi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement