JAKARTA – Industri otomotif mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir, di Indonesia sendiri kendaraan ramah lingkungan ini pun mulai digandrungi.
Menurut PwC Indonesia melalui laporan Indonesia Electric Vehicle Consumer Survey 2023, pasar EV diperkirakan bakal terus bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan, namun ada sejumlah kendala membuat tingkat adposinya melambat.
BACA JUGA:
“Ini karena kesadaran konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan dan insentif pemerintah, dan kami akan mulai melihat peningkatan permintaan. Terdapat pergeseran untuk mengakomodasi permintaan baru terutama untuk menanggapi isu keberlanjutan dan kemajuan teknologi,” kata Hendra Lie, PwC Indonesia Automotive Leader, dikutip dari keterangannya kepada Okezone, Selasa (17/10/2023).
“Namun, adopsi EV di Indonesia lebih lambat dibandingkan di pasar global. Oleh karena itu, para pemimpin industri dan pembuat kebijakan sedang mempersiapkan masa depan di mana kendaraan ramah lingkungan dapat memainkan peran utama di pasar,” ucapnya lebih lanjut.
Hasil survei yang disusun pada Juni – September 2023, terhadap konsumen Indonesia di delapan kota besar, keraguan konsumen masih terlihat ‘tegas’ terkait soal ketersediaan dan infrastruktur dari mobil listrik itu sendiri.
BACA JUGA:
Responden merasa khawatir terhadap ketersediaan stasiun pengisian untuk kendaraan listrik, baik untuk mobil (63%) maupun sepeda motor (52%). Kekhawatiran responden lainnya adalah ketersediaan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di daerah terpencil, dimana untuk mobil (54%) dan sepeda motor (47%).
Hal ini menunjukkan perlunya infrastruktur pengisian daya yang merata untuk memenuhi kekhawatiran konsumen. Walaupun daya tarik EV semakin besar, kekhawatiran konsumen dapat memengaruhi tingkat adopsi EV secara signifikan.
Hal ini termasuk biaya pemeliharaan yang mungkin menjadi mahal dalam jangka panjang: 87% responden paling khawatir terhadap biaya penggantian baterai, 83% mengkhawatirkan harga suku cadang, 66% khawatir terhadap pengeluaran tak terduga, dan 59% mengkhawatirkan biaya perawatan rutin.
BACA JUGA:
Pemahaman yang lebih mendalam mengenai kekhawatiran ini sangat penting bagi produsen, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya, agar dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan konsumen di Indonesia secara efektif.
“Pengisian daya adalah salah satu pertanyaan paling penting saat mempertimbangkan sebuah EV untuk pertama kalinya: 75% responden lebih memilih untuk mengisi ulang kendaraan mereka di stasiun pengisian terdekat, sementara 69% responden lebih memilih untuk mengisi ulang kendaraan mereka di rumah, namun hal ini menimbulkan pertimbangan baru mengenai kenaikan tagihan listrik.,” tandas Hendra.
(Imantoko Kurniadi)