Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Tendangan Pemain Sepak Bola Bisa Melengkung?

Tangguh Yudha , Jurnalis-Minggu, 18 Juni 2023 |07:08 WIB
Kenapa Tendangan Pemain Sepak Bola Bisa Melengkung?
Pemain Sepakbola. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

BIASANYA ketika kita menendang bola, maka bola tersebut akan terbang ke arah kita menendang. Tapi dalam beberapa kasus, bola yang kita tendang itu bisa berubah arah loh.

Hal ini bisa disaksikan saat kita sedang menonton pertandingan sepak bola. Salah satunya yang bisa membuat terpana adalah tendangan melengkung yang lebih dikenal sebagai tendangan pisang.

Tidak sedikit tendangan melengkung yang berakhir menjadi gol-gol fenomenal. Tapi pernahkah terpikir kenapa tendangan pemain sepak bola bisa melengkung seperti pisang? Bagaimana ini bisa terjadi?

Nah rupanya ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Tendangan melengkung seperti pisang secara ilmiah dalam ilmu fisika disebut sebagai efek Magnus, di mana ia mengandalkan fisika turbulensi untuk menghasilkan keajaibannya.

Dirangkum dari ZME Science, efek Magnus adalah fenomena fisika di mana benda berputar di udara atau fluida lain, menciptakan zona bertekanan rendah di satu sisi dan zona bertekanan tinggi di sisi lain.

Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang mendorong benda ke arah zona bertekanan rendah. Efek Magnus merupakan manifestasi tertentu dari teorema Bernoulli: tekanan fluida menurun pada titik kecepatan fluida meningkat.

Ketika seorang pemain menendang bola pada sudut tertentu dan kecepatan tertentu, bola mulai mengeluarkan efek Magnus. Begitu kecepatan bola turun, efek Magnus meningkat hingga membuat arah bola menjadi berbelok.

Secara sederhana bisa digambarkan, ketika bola baru ditendang akan melaju dengan kecepatan maksimal menuju arah lintasan lurus. Ketika kecepatan mulai menurun, bola akan berbelok mengikuti arah putaran bola.

Efek Magnus paling fenomenal pernah dilakukan oleh pemain sepak bola asal Brasil, Roberto Carlos. Pada tahun 1997, sang legenda melakukan tendangan ini dalam pertandingan melawan Prancis dan berakhir pada pencetakan gol.

Gol tersebut dijuluki "Tembakan pisang" karena bentuknya yang melengkung. Roberto Carlos melakukan tendangan tersebut dengan kecepatan yang sangat tinggi, yaitu mencapai lebih dari 100 kilometer per jam (62,14 mil per jam).

Kecepatan sangat penting di sini, karena jika tidak ada kecepatan, tidak akan ada aliran turbulen yang terbentuk di lapisan batas bola. Selain kecepatan, waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan udara sehingga terbentuk lapisan turbulen juga penting.

Bola berada sekitar 35 meter dari gawang. Jika titik freekick terlalu dekat, bola tidak akan bisa didorong oleh kekuatan Magnus. Jika terlalu jauh tendangannya tidak akan cukup kuat untuk mencapai gawang.

Jaraknya yang dimiliki Robero Carlos sangat tepat. Ditambah teknik menendang yang benar, yaitu menendang menggunakan bagian luar kaki, yang membantu bola berputar berlawanan arah jarum jam, ia berhasil mencetak salah satu gol terbesar dalam sejarah.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement