Menurutnya, ketika ada klaim yang memperlihatkan bukti kecerdasan non-manusia, maka harus didukung dengan bukti yang luar biasa, dan pihaknya belum melihat hal itu. "Saya pikir itu penting untuk diperjelas," tegas Spergel.
Selama pidato pembukaan dalam audiensi tersebut, anggota tim studi independen UAP menjelaskan bahwa hambatan terbesar dalam memahami fenomena tak dikenal ialah kurangnya data.
Terkait UAP, Daniel Evans yang merupakan asisten deputi administrator asosiasi untuk penelitian dalam Direktorat Misi Sains NASA mencatat, bahwa karena minat publik terhadap UAP Sangat tinggi, NASA bertanggung jawab untuk memberikan topik tersebut dengan pengawasan ilmiah yang ketat.
"Pengawasan ilmiah yang ketat itu sangat penting, karena itu kita harus memperluas pemahaman kita tentang dunia sekitar," jelas Evans.
Tidak sampai disitu, Evans juga mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang apa yang ada di udara dan membuat langit lebih aman.
"Adalah kewajiban bangsa ini untuk menentukan apakah fenomena ini berpotensi menimbulkan risiko bagi keselamatan wilayah udara," tegasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)