Dampak Buruk AI Disebut Setara dengan Perang Nuklir
Kendati AI kemungkinan tidak seperti yang ditakutkan oleh sejumlah orang, tapi AI sudsh menimbulkan risiko penyalahgunaan dan bahaya melalui deepfake, disinformasi otomatis dan sebagainya. LLM pun bisa mengubah cara produksi konten, seni hingga sastra, yang bisa berpotensi mempengaruhi banyak pekerjaan.
Sementars itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun mengatakan, bahwa AI "masih harus dilihat", dan perusahaan teknologi memiliki tanggung jawab, dalam pandangan saya, guna memastikan produk mereka aman sebelum dipublikasikan.
AI sendiri bisa membantu menangani sejumlah tantangan yang cukup sulit, seperti penyakit hingga perubahan iklim. Tapi, manusia juga harus bisa mengatasi potensi risiko AI bagi masyarakat, ekonomi dan keamanan nasional.
Mengenai kekhawatiran terhadap risiko dari AI, hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan keprihatinan bersama, bahkan bila parw pihak tidak menyetujui hal itu.
(Martin Bagya Kertiyasa)
