Misi Apollo 17 pada tahun 1972 menjadi perjalanan berawak terakhir ke Bulan. Itu artinya sudah lebih dari 50 tahun sejak manusia terakhir kali mendarat di Bulan, sampai saat ini tidak ada lagi tanda-tanda manusia akan kembali ke sana.
Padahal banyak sekali yang masih bisa digali dari satelit alami Bumi ini. Lantas mengapa tidak ada lagi manusia yang mendarat di Bulan? Berikut adalah beberapa alasnnya, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Tantangan politik
NASA telah berjanji bahwa manusia akan kembali dikirim ke Bulan paling cepat pada tahun 2025, dalam program yang disebut Artemis, yang akan menyertakan wanita pertama yang akan menginjakkan kaki di permukaan bulan.
Namun, mantan Administrator NASA, Jim Bridenstine, yang menjalankan agensi tersebut selama pemerintahan Presiden Trump, mengatakan bahwa bukan rintangan sains atau teknologi yang menahannya untuk melakukan ini lebih cepat, tetapi tantangan politik.
"Jika bukan karena risiko politik, kami sudah berada di bulan sekarang. Risiko politik yang mencegah hal itu terjadi. Programnya terlalu lama dan menghabiskan terlalu banyak uang," kata Bridenstine.
Proses merancang dan menguji pesawat ruang angkasa yang dapat membawa orang ke Bulan lebih lama dari dua masa jabatan Presiden. Dan sering kali Presiden baru dan anggota parlemen meninggalkan prioritas eksplorasi ruang angkasa sebelumnya.
Pada tahun 2004, misalnya, pemerintahan Bush menugaskan NASA untuk menemukan cara mengganti pesawat ulang-alik, yang akan pensiun, dan juga kembali ke Bulan. NASA menghabiskan $9 miliar untuk program penerbangan antariksa itu.
Namun setelah Presiden Barack Obama menjabat dan Kantor Akuntabilitas Pemerintah merilis laporan tentang ketidakmampuan NASA untuk memperkirakan biaya Constellation, Obama membatalkan program dan menandatangani roket SLS sebagai gantinya.
Kemudian Presiden Donald Trump menjabat dan mengubah tujuan Obama untuk meluncurkan astronot ke asteroid, mengalihkan prioritas ke Bulan dan misi Mars. Trump ingin melihat astronot Artemis kembali ke bulan pada tahun 2024.
Perubahan yang sering terjadi pada prioritas mahal NASA telah menyebabkan pembatalan demi pembatalan, kerugian sekitar $20 miliar, serta waktu dan momentum yang terbuang percuma selama bertahun-tahun.