JAKARTA - Apple dan Google didesak untuk memblokir TikTok, sebab aplikasi asal China itu dituding punya akses ke data pengguna di Amerika Serikat.
Dikutip dari Endgadget, Kamis (30/6/2022), desakan itu berasal dari salah satu komisaris di Federal Communications Commission (FCC), Brendan Carr.
"TikTok bukan sekadar aplikasi video. Itu merupakan kamuflase. TikTok memanen data sensitif untuk diakses di Beijing. Saya minta @Apple & @Google untuk menghapus TikTok dari toko aplikasi mereka," kata Brendan Carr dalam cuitan di Twitter.
Komisaris yang berasal dari Partai Republik itu, merujuk pada laporan terbaru terkait bocornya rekaman suara dari 80 pertemuan internal TikTok.
Berdasarkan rekaman, diketahui bahwa karyawan di perusahaan induk TikTok, ByteDance, dapat mengakses informasi pribadi pengguna. Dikatakan, semua informasi pribadi pengguna terlihat di China.
Seorang direktur mengatakan dalam pertemuan lain bahwa karyawan yang berbasis di Beijing disebut sebagai "Master Admin" memiliki akses ke segalanya.
"Jelas bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima karena pengumpulan datanya yang ekstensif dikombinasikan dengan akses Beijing yang tampaknya tidak terkendali ke data sensitif itu," ungkap Brendan Carr.