Sam Fiorani, Vice President of Global Vehicle Forecasting dari AutoForecast Solutions LLC mengatakan industri mobil listrik sangat rentan dengan isu kebakaran mobil listrik. Hal ini terjadi karena saat ini baterai mobil listrik yang digunakan oleh beberapa produsen mobil listrik kerap datang dari produsen yang sama. Hal ini bahkan terlihat jelas ketika efek domino terbakarnya Hyundai Kona kemudian berefek pada recall produk mobil listrik lain.
Ambil contoh Ford Kuga listrik dan Ford Escape listrik yang ternyata menggunakan baterai yang sama. Begitu juga dengan Hyundai Kona listrik dan Chevrolet Bolt yang ternyata menggunakan baterai buatan LG Chem. Menurut Sam Fiorani memang tidak bisa dipukul rata jika baterai yang sama bisa menimbulkan potensi terbakar juga. Hanya saja hal itu sangat sensitif dan akan membuat akselerasi industri mobil listrik jadi terhambat.
"Ini yang menyebabkan potensi kebakar itu benar-benar bisa mengganggu perkembangan mereka," ucapnya.
(Widi Agustian)