 
                LONDON - Produsen otomotif mulai angkat bicara terkait wacana pelarangan mobil bermesin bensin, diesel, maupun hybrid di Inggris pada 2035 nanti. Salah satunya disampaikan Presiden Ford wilayah Eropa, Stuart Rowley, yang menyoroti pentingnya produsen menghadapi regulasi di Inggris tersebut secara bijak.
Rowley menyebut pembicaraan kedua pihak harus dilakukan dengan pandangan positif serta tidak melibatkan adu kepentingan. "Upaya pembicaraan sudah kami lakukan melihat perkembangan regulasi di Inggris maupun Uni Eropa. Kami yakin pada 2025 sudah ada kemajuan terkait peredaran mobil listrik," katanya seperti dilansir laman Autocar.
Meskipun rancangan peraturan dari Pemerintah Inggris baru akan berlaku pada 2035 mendatang, Rowley menyebut produsen seharusnya berperan penting sejak saat ini. Termasuk menghadirkan model kendaraan yang berkontribusi pada penurunan kadar emisi gas buang pada saat ini.
 
Ford menilai mobil bermesin bensin ataupun hybrid akan mulai menghadapi kesulitan pada 2025 mendatang, sehingga wajib mempersiapkan rencana produksi mobil listrik dengan matang. "Kendaraan listrik berbasis baterai akan mulai menjadi prioritas. Namun, mengingat invetasi yang dibutuhkan, taruhannya semakin besar," ujar Rowley.
Mobil listrik perdana buatan Ford, Mach-E, sudah ditawarkan secara daring mulai tahun lalu. Unit kendaraan yang dibuat di Meksiko tersebut akan mulai dikirimkan kepada konsumen mulai akhir tahun ini, bersamaan dengan pengiriman kepada pembeli di wilayah Amerika Serikat.
(Amril Amarullah (Okezone))