JAKARTA - Pengusaha sekaligus miliarder, Jeff Bezos, pada Kamis memamerkan peraga wahana untuk misi pendaratan di bulan yang tengah dibangun oleh perusahaan roket miliknya, Blue Origin. Tujuan misi ke bulannya adalah sebuah strategi yang ditujukan untuk mewujudkan dorongan pemerintah Trump untuk mendirikan sebuah lokasi pemukiman di bulan hanya dalam jangka waktu lima tahun.
Orang terkaya di dunia dan CEO Amazon.com Inc, Jeff Bezos melambaikan tangannya dan sebuah kain hitam penutup di belakangnya menyingkapkan contoh wahana pendarat di bulan setinggi bangunan dua tingkat dari wahana pendarat nirawak yang dinamakan Blue Moon dalam sebuah presentasi selama satu jam di balai sidang di Washington hanya beberapa blok dari Gedung Putih.
Wahana pendarat ini akan mampu untuk mengirimkan muatan ke permukaan bulan, menggelar hingga empat kendaraan penjelajah berukuran kecil dan meluncurkan satelit-satelit untuk mengorbit bulan, ujar Bezos kepada para hadirin, termasuk para pejabat NASA dan pelanggan potensial Blue Moon.
Acara yang dipadati media ini adalah respon terhadap pengumuman yang dibuat oleh Wapres AS, Mike Pence, tanggal 26 Maret yang mengungkapkan rencana NASA untuk membangun sebuah platform antariksa di orbit bulan dan mengirimkan astronot-astronot Amerika ke kutub selatan bulan menjelang tahun 2024 “dengan cara apapun juga,” empat tahun lebih awal dari yang sebelumnya direncanakan.
“Saya suka tantangan ini,” tutur Bezos terkait jadwal waktu yang dicanangkan oleh Pence. “Kami dapat membantu untuk memenuhi jadwal tersebut secara tepat waktu semata-mata karena kami telah memulainya sejak tiga tahun yang lalu. Saatnya kembali ke bulan, dan sekarang untuk tinggal.”
Meskipun Bezos sepenuh hati mendukung jadwal waktu yang dicanangkan oleh Pence, miliarder tersebut berulang kali menjadi sasaran kritik oleh Presiden Donald Trump, yang mencemoohnya dan memanggilnya Jeff “Bozo.” Bezos juga adalah pemilik Washington Post, yang sering menjadi sasaran Trump dalam serangannya terhadap media berita.