Mereka juga mengklaim adanya konten negatif yang mengatasnamakan BIGO LIVE yang tersebar di media sosial lainnya. Dari 100 video yang paling banyak dilihat di platform lain, hanya 6% yang terbukti berasal dari BIGO LIVE.
Co-Founder BIGO LIVE, Jianqiang Hu, menjelaskan sejak Juli 2016 pihaknya telah melaporkan 2.057 konten tak pantas kepada platform media sosial tersebut. Hingga saat ini 83% di antaranya diklaim telah berhasil dihapus.
"Ini merupakan contoh bagus untuk perbaikan industri live-broadcasting. Kami harap live broadcasting di Indonesia dapat diatur dengan lebih baik dan dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat," ungkap Semuel Abrijani.
BIGO LIVE mengklaim telah memiliki 150 juta pengguna yang terdaftar secara global. Sementara di Indonesia, layanan live broadcasting ini telah memiliki sekira 10 juta pengguna yang terdaftar.
(Kemas Irawan Nurrachman)