Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nah Loh! Kantor BIGO LIVE Sempat Didatangi Kominfo, Kenapa?

Moch Prima Fauzi , Jurnalis-Rabu, 06 September 2017 |16:41 WIB
<i>Nah Loh</i>! Kantor BIGO LIVE Sempat Didatangi Kominfo, Kenapa?
(Foto: Moch. Prima Fauzi/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengunjungi kantor perwakilan BIGO LIVE pada 18 Agustus 2017. Kedatangan pihak Kominfo itu untuk melihat tim pemantau BIGO LIVE guna memberantas konten negatif.

Dalam keterangan yang terima Okezone, Rabu (6/9/2017), pihak Kominfo diwakili oleh Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Semuel Abrijani Pangerapan.

Dalam upayanya memberantas konten atau siaran negatif, BIGO LIVE menggunakan teknologi Image Recognition System yang dapat mengidentifikasi pelanggaran berat, laporan kegiatan, peringatan dini dan lainnya.

Sistem tersebut merupakan teknologi inti yang digunakan untuk memastikan kemampuan pemantauan. Dilaporkan pula, saat ini BIGO LIVE telah memiliki 28 orang tim di Indonesia yang memantau setiap konten siaran.

Selain itu, BIGO LIVE juga menerapkan teknologi machine learning. Sistem ini dapat menyaring gambar secara otomatis dengan memotong klip streaming menjadi beberapa potongan screenshot.

Potongan gambar yang dianggap sebagai pelanggaran berat dikirim ke tim pemantau untuk diproses lebih lanjut. Bukti tersebut juga masih akan melalui proses selanjutnya guna memastikan setiap pelanggaran ditindaklanjuti.

BIGO LIVE juga melaporkan bahwa mereka menerapkan upaya lain yang menyesuaikan dengan kearifan lokal seperti memperketat pengawasan selama Ramadan.

Mereka juga mengklaim adanya konten negatif yang mengatasnamakan BIGO LIVE yang tersebar di media sosial lainnya. Dari 100 video yang paling banyak dilihat di platform lain, hanya 6% yang terbukti berasal dari BIGO LIVE.

Co-Founder BIGO LIVE, Jianqiang Hu, menjelaskan sejak Juli 2016 pihaknya telah melaporkan 2.057 konten tak pantas kepada platform media sosial tersebut. Hingga saat ini 83% di antaranya diklaim telah berhasil dihapus.

"Ini merupakan contoh bagus untuk perbaikan industri live-broadcasting. Kami harap live broadcasting di Indonesia dapat diatur dengan lebih baik dan dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat," ungkap Semuel Abrijani.

BIGO LIVE mengklaim telah memiliki 150 juta pengguna yang terdaftar secara global. Sementara di Indonesia, layanan live broadcasting ini telah memiliki sekira 10 juta pengguna yang terdaftar.

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement