Sebelum ke ajang Google I/O, Leo dengan Reblood-nya sudah cukup dikenal di Indonesia. Sejak 2015 apliaksi tersebut sudah tersedia dan 2016 resmi diluncurkan.
Ketika mendapat kesempatan datang langsung ke event Google I/O, Leo tidak ingin kesempatan emasnya ini disia-siakan. Selama di sana, ia banyak belajar, banyak mencari tahu, dan melengkapi apa yang masih menjadi kekurangan Reblood.
“Banyak pelajaran menarik, kumpul dengan developer dunia, dan saling support satu sama lain. Saya presentasi aplikasi Reblood banyak masukan, banyak yang tanya soal Reblood dan banyak juga yang antusias,” ujar Leo semringah.
Reblood Jadi Perhatian
Pelajaran yang menarik lainnya adalah ketika Reblood yang merupakan aplikasi pengembangan dari orang Indonesia itu, banyak yang bertanya dan antusias sekali dengan Reblood. “Reblood itu apa sih, ternyata masih ada wanita di Indonesia yang peduli dengan nyawa orang melalui aplikasi yang saya buat,” tuturnya menceritakan pengalamannya ketika berdiskusi dengan developer dunia lainnya di ajang Google I/O tersebut.
Ia pun menceritakan bagaimana melalui aplikasi Reblood, Indonesia jadi perbincangan developer dunia. Raut wajah senang dan bangga terpancar dari wajahnya yang cantik itu. Mengingat persoalan-persoalan donor darah di Indonesia cukup sangat sekarat menunggu datangnya transfusi darah.